KOMED Tantang Guru Kreatif Bandung IkutiLombaCipta Media Pembelajaran Nasional
DL/22112019/Bandung
---- Kreativitas sangat dibutuhkan guru di era milenial agar kegiatan belajar mengajar di
kelas lebih menarik dan menyenangkan, banyak hal dapat dilakukan salah satunya melalui pengembangan media pembelajaran. Dengan memanfaatkan bahan bekas berharga murah, guru
dapat mengasah kreativitas siswanya melalui ragam permainan sambil belajar.
“Kreativitas harus bias mendorong dan memotivasi
guru memperbaiki kualitas pengajaran, melalui media pembelajaran guru memiliki alternative murah untuk memaksimalkan kegiatan belajar mengajar,”
ujar Nurul Aeni, Supervisor Komunitas Guru Media Pembelajaran (KOMED).
KOMED ialah wadah bagi guru
kreatif yang ingin memantapkan system pembelajaran melalui medium media pembelajaran. Sejak 2014 KOMED telah memberikan pelatihan,
lokakarya, pembelajaran daring (online), dan riset media pembelajaran untuk para
guru di Malang, Bandung, Yogyakarta, Banten, Jabodebek, Indragiri Hulu, dan
Lampung. Meningkatkan keterampilan, membuat inovasi, serta menuntasan masalah kegiatan belajar mengajar di
sekolah masing-masing menjadi sasaran utama KOMED.
Sebagai bentuk apresiasi kreativitas
guru di seluruh Indoesia, pada Sabtu 23 November 2019 KOMED kembali menggelar Lomba Cipta Media Pembelajaran Nasional di Kota Bandung, Jawa Barat,
setelah sukses dengan kegiatan serupa di Bogor pekanlalu.
Perhelatan akbar ini diikuti enampuluh guru
kreatif dari berbagai sekolah, mereka siap bersaing menyabet media pembelajaran terbaik.
“Tahun ini kami mengusung tema ”Guru Kreatif Kunci Pembelajaran Aktif” sebagai pemecut semangat supaya para
guru bias terus mengasah kemampuannya,” kata Nurul.
Selama kurang lebih dua jam para
peserta akan membuat ragam media pembelajaran seperti board
game, APE, flash card, dan media sederhana/digital dari bahan-bahan bekas yang
telah disiapkan.
Menurut Nurul hasil karya para
guru harus bermanfaat untuk guru lainnya, terutama guru di daerah marginal.
”Banyak hal harus guru
perhatikan ketika membuat media pembelajaran mulai dari Rencana Pembuatan Media Pembelajaran (RPMP) secara sistematis dengan bahasa yang
mudah dimengerti dan harus sesuai prinsip ACTTION (Acces, Cost, Target, Technology, Interactive,
Organization dan Novelty). Semua tahapan harus diikuti sebaik mungkin karena berpengaruh terhadap hasil serta penggunaannya
di lapangan,” tandasnya.
Media pembelajaran karya peserta akan dipresentasikan
di depan juri, presentasi tersebut menjadi penentu keunggulan media pembelajaran ketika dipraktikkan
di lapangan.
“Motivasi tertinggi di sekolah ada di tangan guru, kami yakin dengan hadirnya KOMED para guru sanggup memperbaiki kualitas pengajaran melalui media pembelajaran,” tutup Nurul. (AR)
Comments